Sabtu, 20 April 2013

POPULARITAS GRAFFITI

 graffiti bisa disebut seni jalanan atau street art, mungkin dari kita banyak menyebut coretan tak berguna bahkan menyebut vandalisme dan lainnya..
nah,, kita sekarang ke pokok masalah, graffiti muncul di indonesia sejak zaman kolonial belanda dari coretan-coretan para pejuang, ada yang tercoret "MERDEKA ATOE MATI" dan mulai berkembang sejak tahun 70-an, hingga sekarang.  
 Grafiti (juga dieja graffity atau graffiti) adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur.
kegiatan membuat graffiti kita kenal sebagai bombing mungkin bersifat illegal karena dibuat di malam hari, dan tempatnya yaitu tampat umum, seperti halte, tembok pinggir jalan, kereta, bahkan bis yang sedang, parkir.. pembuat graffiti biasa disebut bomber, dan kelompok dari bomber disebut CREW..

 Meskipun sering dicap sebagai vandalisme, dari kritik sosial tajam untuk karakter di bawah jembatan, grafiti adalah salah satu cara yang pelukis muda dapat mengekspresikan diri mereka.
"Bagi saya, grafiti berarti popularitas," kata seniman Astu, grafiti yang dapat dilihat pada, antara lain tempat, Dukuh Atas di Jakarta Pusat, Pondok Gede di Bekasi
dan Kebagusan Jakarta Selatan.
Astu dan puluhan remaja lebih dari sekolah-sekolah tinggi dan universitas di Jakarta ikut berpartisipasi dalam lokakarya grafiti tiga hari yang berakhir Kamis.

Sejarah

Grafiti di Pompeii. Grafiti ini mengandung tulisan rakyat yang menggunakan bahasa Latin Rakyat dan bukan bahasa Latin Klasik.
Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.
Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan.
Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii
. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar.

Tagging graffiti

Yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang atau kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka makin terkenallah nama pembuatnya. Karena itu grafiti jenis ini memerlukan tagging atau tanda tangan dari pembuat atau bomber-nya. Semacam tanggung jawab karya.

  sumber referensi
http://grafitycupz.blogspot.com/2010/06/meskipun-sering-dicap-sebagai.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar